Sabtu, 24 November 2012

KETIKA PANGGUNG MENJADI PESANTREN PENGANTAR SEBUAH TULISAN PESANTREN DI DAERAH TULUNGAGUNG


Perkembangan peradaban Islam telah mewarnai kehidupan masyarakat, begitu pula dengan keberadaan sifat lokal suatu peradaban Islam yang ada di daerah Tulungagung. Islam di daerah Tulungagung sudah dikenal pada Abad ke 17 yang silam, keberadaan penyebarannya dengan damai, indah, dan tanpa menggunakan kekerasan. Begitu nampak ketika mengadakan penelitian mengenai peradaban Islam di daerah Tulungagung, seperti keberadaan KH. Abu Manshur beserta masjid dan kawasan daerahnya di Tawangsari, keberadaan Masjid Agung Al Munawwar yang berada di barat Alun-alun Kota Tulungagung.
Agama Islam dalam pendakwahannya memang dengan berbagai metode, yang nantinya dapat memberikan ruang dan waktu bagi masyarakat untuk bisa masuk menjadi muallaf atau masuk ke Agama Islam. Islam penyebarannya menggunaan kultur, seni, permainan, dan lain sebagainya yang tentunya tidak keluar dari koridor nilai-nilai syari’ah Islam. Di Tulungagung memang suatu daerah yang berada di pesisir selatan Propinsi Jawa Timur, sehingga menjadi jalur selatan dalam penyebaran Islam dari Mataraman Jawa Tengah. Terbukti dengan penyebaran Islam saat masuk di kawasan Tulungagung, adalah santri dari Jetis, Ponorogo.

Tokoh Islam di daerah Tulungagung mayoritas santri-santri dari Tegalsari, Jetis Ponorogo. Sunan Kuning, merupakan santri dari Jetis Ponorogo. Keberadaan Islam di Tulungagung memang dinamis, harmonis, dan damai. Sehingga meninggalkan keberadaan Islam yang indah. Namun mayoritas napak tilas dari para penyebar Islam di Tulungagung agak sulit, dikarenakan jejak-jejaknya masih belum terungkap dengan baik. Islam mengenai kesejarahan skala lokal di Tulungagung sedikit akan terungkap, namun membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Kali ini yang akan dikaji Islam mengenai Pondok Pesantren Panggung, yang letaknya berada di Pusat Kota Tulungagung. Pesantren Panggung biasa masyarakat sekitarnya menyebutnya. Sejarah perjalanannya memang sangat unik dan perlu untuk didokumentasikan dengan baik, sejarah sebagai edukatif aktif untuk generasi muda yang mempelajari sejarah Islam lokal.

Pondok Pesantren Panggung
Mendengar kata Tulungagung, pasti memori pikiran akan terhubung dengan Kota Marmer. Keberadaan Pondok Pesantren Panggung berada di Pusat Kota Tulungagung, tepatnya berada di sebelah selatan Alun-Alun Kota Tulungagung kurang lebih 400 meter barat jalan kalau dari arah Alun-Alun. Sehingga akses menuju Pondok Pesantren Panggung sangat mudah dan cepat apabila kita akan mengunjungi melalui akses angkutan kota.

Kawasan Tulungagung tepatnya di Pondok Pesantren Panggung, merupakan kawasan daerah yang cekung, sehingga apabila hujan lebat akan terjadi banjir, meskipun tidak terlalu lama. Dekat Pondok Pesantren Panggung terdapat toko hijau yang pendiriannya sudah lama, dan juga mengiringi kesejarahan dari Pondok Pesantren Panggung. Pondok Panggung memang tidak nampak dari jalan raya, karena tempatnya yang di dalam gang, meskipun di depannya terdapat toko kitab dan toko peralatan ibadah Islam.

Di Pondok Panggung sendiri terdapat santri perempuan, santri laki-laki, dan juga pendidikannya dalam pondok bernuansa salaf. Keberadaan pondok pada dasarnya terdapat bangunan masjid, bilik santri, rumah kiai, dan madrasah. Sehingga kesatuan tersebut menjadi satu rangkaian yang saling melengkapi untuk dakwah dalam lingkup pesantren. Masyarakat sekitar memang mempunyai pandangan positif bahwasanya keberadaan sebuah pesantren akan mampu dengan optimal dalam menghantarkan santri-santriwatinya dalam bidang keagamaan Islam. Pada dasarnya apa yang diajarkan dalam suatu pesantren tentunya kitab-kitab klasik yang berbahasa Arab, maupun Arab melayu, untuk itu perlunya pendidikan pesantren yang ulet dan telaten dalam rangka menuntut ilmu di pesantren.