Sabtu, 09 Maret 2013

CANDI MIRIGAMBAR (CANDI ANGLING DHARMA)


Lokasi berada di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur. Bangunan ini dibuat dari bata. Memiliki panjang 8,5 M, lebar 7,7 M, tinggi 2,35 M. Menurut dari juru kunci candi ini pernah di teliti oleh orang Belanda. Salah satu keterangan dari laporan Belanda pada tahun 1915, menyebutkan bahwa Candi Mirigambar saat itu sangat memperihatinkan.


Keadaan sebagian candi sudah runtuh, terutama bagian atapnya. Pintu masuk candi bagian barat dan dilengkapi dengan pipi tangga. Pada semua sisi kaki candi dilengkapi dengan relief-relief. Namun relief yang ada disisi timur telah aus. Sampai saat ini relief tersebut belum diketahui alur ceritanya, hanya umumnya menggambarkan tokoh manusia dan binatang. Pada saat ini keberadaan Candi Mirigambar memang memprihatinkan kondisinya, tumbuhan lumut masih nampak sering kita lihat.

Mengenai sejarah candinya dapat diketahui dari adanya angka tahun, yang mana angka tahun tersebut terdiri dari dua buah; pertama, dipahatan pada dinding kaki candi sebelah sisi kanan memuat tahun 1321 saka (1399 Masehi), sedangkan kedua, terletak tidak jauh di sebelah barat candi yang berangkakan tahun 1310 saka (1388 Masehi). Selain itu, dulu katanya juga pernah diketemukan prasasti tembaga yang isinya menceritakan tentang pergantian kekuasaan antara Wikramawardhana dengan Hayam Wuruk. Prasasti ini konon diketemukan tidak jauh dari keberadaan Candi Mirigambar. Candi Mirigambar atau Angling Dharma memiliki spesifikasi:

            - Panjang         : 8,5 m
            - Lebar             : 7,7 m
            - Tinggi            : 2,35 m

Bahan bangunan Candi Mirigambar terbuat dari batu bata dan  batu andesit. Candi ini dibangun di atas areal tanah dengan Panjang 28,50 m dan Lebar 19 m. Candi Mirigambar atau biasa disebut dengan Candi Angling Dharma berpintu masuk di sisi barat dengan Tinggi dari kaki hingga atas yang nampak sudah mengalami kerusakan. Keberadaan Candi Mirigambar ini posisi tepatnya berada di pojok selatan sisi timur dari lapangan. Di sekitar Candi Mirigambar terdapat pohon beringin yang besar dan tinggi, area candi dikeliling pagar kawat untuk mengamankan keberadaan candi. Di sebelah timur candi juga terdapat bangunan yang menjadi tempat makam sesepuh daerah tersebut.

Candi Mirigambar, konon diceritakan tentang proses pergantian kekuasaan antara Wikrama wardhana dengan Hayam Wuruk dan dibangun sekitar tahun 1214 M. Namun pada candi lain dituliskan dibangun pada tahun 1310 M,  yang berarti candi dibangun pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini karena adanya perpaduan dan perbedaan religius antara Agama Hindu dan Agama Budha. Seperti kita ketahui bahwa Kerajaan Sriwijaya lahir yahun 700-1350 M, sedangkan Kerajaan Majapahoit muncul pada tahun 1300-1500 M, yang berarti perbedaan yang ada pada Candi Mirigambar ini membuktikan adanya suatu perpaduan antara Agama Hindu dan Agama Budha.

Lokasi berada di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur. Bangunan ini dibuat dari bata. Memiliki panjang 8,5 M, lebar 7,7 M, tinggi 2,35 M. Menurut dari juru kunci candi ini pernah diteliti oleh orang Belanda. Salah satu keterangan dari laporan orang Belanda pada tahun 1915, menyebutkan bahwa Candi Mirigambar saat itu sangat memprihatinkan. Keadaan sebagian candi sudah runtuh, terutama bagian atapnya. Pintu masuk candi bagian barat dan dilengkapi dengan pipi tangga. Pada semua sisi kaki candi dilengkapi dengan relief-relief. Namun relief yang ada di sisi timur telah aus dimakan usia. Sampai saat ini relief tersebut belum diketahui alur ceritanya, hanya umumnya menggambarkan tokoh manusia dan binatang (Dinas Pariwisata; 2005: passim).