Sabtu, 09 Maret 2013

DESKRIPSI YONI DI MUSEUM DAERAH TULUNGAGUNG

Benda yang satu ini, pasti akan kita temui apabila saat berkunjung di situs-situs bersejarah. Selain itu, keberadaan benda ini bisa juga kita lihat di museum-museum. Ini merupakan benda bersejarah yang biasa disebut dengan YONI. Benda bersejarah ini berada di Museum Daerah Tulungagung,  dan juga benda bersejarah ini pindahan dari area lokasi Candi Gayatri yang berada di Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur. Koleksi Museum Daerah Tulungagung, pada dasarnya menginventaris peninggalan purbakala di daerah Tulungagung, yang merupakan wewenang pemerintah daerah didalam merawat, menjaga, serta memperdulikan asset peninggalan warisan leluhur. Sehingga sudah sepatutnya peninggalan bersejarah tersebut dijadikan media pembelajaran bagi anak didik, khususnya di setiap generasi di Tulungagung.


No
Identitas Benda
Keterangan
1.
Nama Benda
YONI
2.
Kode Administrasi
25/TLA/96
3.
Asal Penemuan
Area Candi Gayatri
4.
Waktu Penemuan
1996
5.
Nama Penemu
Pindahan dari Candi Gayatri, perpindahan tersebut dilaksanakan oleh DISBUDPARPORA, yang dulu masih bernama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
6.
Bahan
Batu Andesit
7.
Ukuran
Panjang
45 cm
Lebar
45 cm
Tinggi
47 cm
Diameter lubang
15 cm
Kedalaman lubang
17 cm
8.
Ciri-Ciri
1.      Bagian tengah bidang atas, terdapat lubang berbentuk persegiempat, sebagai tempat Lingga.
2.      Adanya lubang tempat Lingga.
3.      Bagian badan bidang terlihat polos dengan cerat-cerat penyangga.
4.      Pada bagian tengah cerat bidang atas, terdapat celah yang berfungsi untuk mengalitkan air ketika dilakukan upacara keagamaan.
5.      Kondisi YONI nampak masih baik.
9.
Muatan
Sejarah
Yoni tersebut, merupakan pelengkap ritus yang berada di Candi Gayatri. Candi tersebut merupakan perabuan dari Gayatri. Pemerintahan Kerajaan Majapahit yang pertama bertahtalah Raja Raden Wijaya dengan gelar Kerta Rejasa Djajawardhana pada tahun 1293-1309. Beliau beristirahat dengan putri Raja Singosari Kertanegara yang ke VI, yaitu Gayatri atau mempunyai gelar Radjapatwi/Radjendiwai. Beliau mestinya bisa menduduki tahta kerajaan, tetapi karena menjadi seorang Biksu/Pendeta Budha akhirnya diwakilkan pada anaknya perempuan yang bergelar Tribuanawana Tungga Dewi Djojo Wisnuwardhani tahun 1328-1350. Pada tahun 1330 Gayatri wafat dan jenasahnya dimakamkan di Boyolangu.
Arkeologis
Menurut arkeologi, benda itu berada di sekitar area candi. Yang mempunyai bidang persegi empat dan mempunyai cerat yang berfungsi untuk di aliri air ketik upacara tradisi.
Antropologis
Orang terdahulu memanfaatkan benda Yoni tersebut sebagai tempat sesajen ketika akan melaksanakan upacara tradisi. Biasanya benda Yoni itu lengkapnya ada Lingga, sehingga orang menyebutnya sebagai lambang kesuburan.